Kehadiran Android memang menjadi salah satu penyebab utama pesatnya
pertumbuhan teknologi ponsel pintar. Tidak hanya semakin canggih, vendor
juga berlomba-lomba menawarkan produk yang juga semakin murah. Jika
setahun lalu saja untuk membawa pulang ponsel Android dual core pengguna
harus merogoh kantong cukup dalam, kini tersedia alternatif dengan
harga bersahabat.
Salah satunya MyPhone Zenith Series dengan tipe My403 yang dibesut PT. Internasional Teknokom Ciptakreasi (Intertec) ini.
Desain
Dimensi:
131×65.5×8.3mm; full touchscreen; material plastik; port audio jack
3.5mm, port microUSB, tombol power/lock;- ;lubang mic; volume rocker
(sekeliling ponsel dari sisi atas) MyPhone Zenith tampil simple dengan bentukan membulat di keempat sudutnya.
Pengaruh iPhone
generasi ke 5 terlihat pada tampilan ponsel ini, terutama di sisi
belakang. Dimana sisi tersebut terbagi atas 3 bagian. Area tengah sisi
ini juga berfungsi sebagai backdoor untuk akses menuju baterai, slot
kartu SIM dan microSD.
Sementara sekeliling ponsel dilindungi bezel mirip milik iPhone 4 hanya saja berbahan plastik. Di sisi muka, MyPhone memasang 3 tombol sensitif sentuh di bawah layar dengan fungsi khas Android, yaitu menu, home dan back. Ukuran serta bobot ponsel ini terbilang nyaman untuk penggunaan sehari-hari.
Display
Layar sentuh TFT kapasitif, 16 juta warna, 960×540 piksel, 4.5 inci, multi touch
Dengan
resolusi qHD pada layar seluas 4.5 inci, ponsel ini memiliki tingkat
kerapatan piksel yang berada di kisaran angka 245 ppi. Hal tersebut
membuat layar ponsel ini memiliki ketajaman yang cukup baik.
Ketika digunakan di bawah paparan sinar matahari, layar ponsel ini
masih reflektif sehingga agak sulit untuk dilihat. Aksesoris tambahan
screen guard akan dibutuhkan mengingat layar tidak dilindungi oleh bahan
anti gores.
Untuk tingkat kecerahan layar (brightness) tersedia
pengaturan kecerahan dinamis, dimana ponsel akan menentukan brightness
secara otomatis sesuai kebutuhan, misalnya saat memutar video layar akan
menjadi lebih cerah dan kembali redup setelah selesai demi menghemat
daya.
OS dan UI
Android OS, Android OS, v4.0.4 (ICS)
MyPhone Zenith Series My403 dibekali sistem operasi Android
versi Ice Cream Sandwich yang tidak lagi baru. Meski begitu pengalaman
penggunaan ponsel ini sejatinya tidak ketinggalan dengan versi lebih
baru.
Metode swipe digunakan untuk beralih dari lockscreen ke homescreen.
Selain itu terdapat 3 shortcut untuk langsung menuju fitur penting
diantaranya kamera, telepon dan pesan.
Homescreen memuat 5 panel yang siap di personalisasi dengan menentukan
efek transisi, membongkar-pasang widget serta shortcut, atau mengganti
wallpapernya.Menuju notification tray, terdapat 11 akses cepat untuk
mengaktifkan atau mematikan fungsi tertentu seperti wifi, Bluetooth,
GPS, dering dan lainnya.
Hardware dan Benchmark
Prosesor: Qualcomm
Snapdragon S4 MSM8225 Dual-core 1GHz, GPU Adreno 203; Memori internal:
768 MB RAM, 4GB ROM; Memori eksternal: microSD up to 32GB, baterai
Li-Ion 2000 mAh
Meski produk besutan vendor lokal, namun spesifikasi
dapur pacu MyPhone Zenith Series My403 tidak berbeda dengan produk brand
global seperti HTC Desire X, Huawei Ascend Y300, LG Optimus L7 II. Karena semua posel tersebut menggunakan chipset yang sama dengan yang dimiliki ponsel ini.
Menariknya, ponsel ini ditawarkan dengan banderol yang jelas lebih
bersahabat. Besaran memori RAM ponsel ini tergolong standar untuk
mengakomodasi kinerja kelas menengah. Dari 4 GB memori internal,
pengguna bisa memanfaatkan sekitar 2,8GB yang dibagi atas 1,32GB
internal storage dan 1,56GB USB storage.
Kinerja ponsel ini terbilang memuaskan untuk ponsel dengan banderol
harga yang dipunyai. Hal ini terlihat dari hasil pengujian benchmark
yang juga PULSA bandingkan dengan beberapa kompetitor di kelas dual
core.
Konektifitas
Dual
SIM, HSDPA, EDGE, GPRS, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, WiFi Hotspot, WiFi
Direct, Bluetooth with A2DP, Micro USB, USB Tethering, audio jack 3.5mm,
Portable hotspot; HTML, Adobe Flash
Seperti kebanyakan ponsel besutan vendor lokal lain, MyPhone Zenith Series My403 mengadopsi kapabilitas dual SIM.
Yang
menarik, pengguna harus menggunakan 2 ukuran kartu SIM yang berbeda.
Mini SIM (ukuran normal) pada slot SIM1 yang mendukung konektifitas 3G
(WCDMA) dan microSIM untuk slot SIM2 yang hanya bisa berjalan di jalur
GSM 2G.
Diluar itu tersedia fitur konektifitas khas Android seperti portable hotspot yang memungkinkan pengguna berbagi jalur data yang dimiliki ke perangkat lain via sambungan wifi.
Kamera
8 MP, 3200x2400pixels, autofocus, LED flash; Geo-tagging, touch focus; Perekam video: 720p; kamera sekunder: VGA
Tampilan
UI kamera ponsel ini terbilang standar sehingga mudah dipahami. Disisi
kiri terdapat 5 tombol virtual dengan fungsi diantaranya switch camera,
WB, flash, mode foto dan pengaturan kamera.
Selain itu terdapat 19 pilihan mode adegan (scene), 7 efek warna, dan
penaturan lain seperti pencahayaan, resolusi tangkapan, kualitas, mode
fokussaturasi, kontras, ketajaman ISO dan lainnya yang kesemuanya bisa
diakses dari tombol virtual setting.
Pengguna juga bisa
mengabadikan gambar dalam format panorama dengan mengaktifkan fitur
tersebut melalui pilihan mode foto. Perekam video tak kalah apik karena
mampu merekam dalam resolusi HD 720p.
Kelebihan
• Harga relatif murah
• Desain mirip iPhone
• Kamera 8MP dengan perekam video HD
• Kinerja Lumayan
Kekurangan
• Layar tidak istimewa
• Memori internal kecil
• OS masih ICS
Kesimpulan
Sebagai
smartphone Android dengan banderol harga di bawah angka 2 jutaan
rupiah, ponsel ini sebenarnya bisa dikatakan murah mengingat beberapa
kompetitor terutama besutan vendor global dengan spesifikasi setingkat
masih berbanderol diatasnya.
Lagi pula, bagian terpenting dari
ponsel ini yaitu rangkaian perangkat keras yang digunakan seperti
chipset, prosesor, dan GPU merupakan tipe yang sama seperti yang sering
digunakan produk branded.