Produsen ponsel Nokia tengah berjuang mendapatkan kembali pangsa pasar yang direbut Apple dan Samsung Electronics. Perusahaan asal Finlandia itu memperkenalkan smartphone
Lumia versi murah yang ditargetkan untuk negara berkembang. Rencananya,
Lumia seri 625 bakal dilempar dengan harga lebih murah ke pasaran
dibandingkan beberapa model sebelumnya. Meski murah, ponsel ini
dilengkapi dengan layar lebih besar, yakni LCD 4,7 inci plus kemampuan
untuk terhubung lebih cepat ke jaringan nirkabel generasi keempat (4G).
Menurut
laman Bloomberg, Selasa (23/7), Lumia murah itu akan dilepas ke pasaran
seharga USD 290 atau Rp 2,9 juta. Ini belum termasuk subsidi jika
dijual dalam paket bundling oleh operator seluler. Lumia 625 dikabarkan
akan mulai dijual di Asia, Afrika dan Amerika Latin pada kuartal ini.
Chief Executive Officer (CEO) Nokia, Stephen Elop, mengatakan bahwa langkah meluncurkan ponsel 'terjangkau' ini untuk mempercepat perputaran Nokia seiring melambatnya permintaan handset high-end. Nokia sebelumnya merupakan pemimpin smartphone di pasar dunia.
Namun, belakangan telah kehilangan lebih dari Euro 5 miliar pada sembilan kuartal akibat konsumen beralih ke perangkat buatan Apple, Samsung
dan produsen pesaing dari China. Telepon baru besutan Nokia ini
bakal menggunakan sistem operasi Windows milik Microsoft. Nokia
sebelumnya telah memperkenalkan Lumia 1020 dengan layar 4,5 inci dan
kamera 41 megapixel pada bulan ini di New York. Model Lumia biasanya
dijual di atas Rp 5 juta.
Namun, penjualan Nokia yang turun
hingga 24 persen pada kuartal kedua karena tidak cukup mengimbangi
memudarnya permintaan untuk perangkat generasi sebelumnya, memaksa
produsen ponsel itu memutar strategi baru.
Penjualan Lumia memang naik menjadi 7,4 juta unit pada periode ini. Hanya saja angka itu masih tertinggal jauh di belakang Samsung dan Apple yang mampu menjual sekitar 100 juta smartphone pada setiap kuartal.